Senin, 11 Oktober 2010

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku dalam Berkomunikasi

 Tugas Ips dan Ppkn

Proses komunikasi memiliki dua ciri khas, yaitu bersifat dinamis serta tak dapat diulang dan diubah. Sedang fungsi komunikasi adalah untuk memahami diri sendiri dan orang lain, memapankan hubungan yang bermakna, dan mengubah sikap dan perilaku. Untuk lebih menjelaskan proses komunikasi Watzlawick, Beavin dan Jackson menyebut lima (5) aksioma komunikasi yaitu: Anda tidak dapat tidak berkomunikasi; Setiap interaksi memiliki dimensi isi dan hubungan; Setiap interaksi diartikan dengan cara bagaimana pelaku interaksi menjelaskan kejadian; Pesan bersifat digital dan analog; Pertukaran komunikasi bersifat simetrik dan komplementer.

Karena komunikasi yang kita bahas adalah komunikasi antarmanusia, maka pembahasan tidak bisa terlepas dari aspek psikologis manusia itu sendiri. Dengan demikian erat kaitannya antara psikologi dan komunikasi.

Dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas, meliputi segala penyampaian serta dipergunakan sebagai proses pesan, pengaruh atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.

Psikologi komunikasi diartikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengontrol peristiwa mental dan behavioral. Psikologi digunakan untuk mendukung tercapainya komunikasi yang efektif dan efisien. Kegagalan komunikasi dapat terjadi bila pesan yang dikomunikasikan tidak diterima secara cermat


Empat Teori Psikologi tentang Manusia

Dalam psikologi dikenal empat teori tentang manusia, yaitu psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif dan psikologi humanistik. Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id) komponen psikologis (ego) dan komponen sosial (superego). Id berisi dorongan-dorongan biologis yang bermuara pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak atas prinsip realitas yang membawa kita ke kenyataan, superego berisi hati nurani yang berlaku sebagai polisi kepribadian. Sementara itu behavorisme menyatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh peneguhan (reinforcement), tindakannya atas dasar ganjaran dan hukuman (reward and punishment). Sementara kemampuan potensialnya untuk berperilaku didapatkannya melalui peniruan (imitation) dalam proses belajar sosial (social learning)

Selanjutnya psikologi kognitif melihat manusia sebagai makhluk yang selalu berpikir karena ia berusaha memahami lingkungannya. Sedangkan psikologi humanistik mendasarkan pandangannya atas dasar asumsi keunikan manusia, pentingnya nilai dan makna serta


Faktor Personal: Faktor Biologis dan Sosiopsikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada dua yaitu faktor personal dan faktor situasional. Faktor personal terdiri dari faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Sedangkan faktor situasional terdiri dari tujuh faktor (penjelasan ada di Kegiatan Belajar 2).

Faktor biologis menekankan pada pengaruh struktur biologis terhadap perilaku manusia. Pengaruh biologis ini dapat berupa instink atau motif biologis. Perilaku yang dipengaruhi instink disebut juga species characteristic behavior misalnya agresivitas, merawat anak dan lain-lain. Sedangkan yang bisa dikelompokkan dalam motif biologis adalah kebutuhan makan, minum dan lain-lainnya.

Faktor personal lainnya adalah faktor sosiopsikologis. Menurut pendekatan ini proses sosial seseorang akan membentuk beberapa karakter yang akhirnya mempengaruhi perilakunya. Karakter ini terdiri dari tiga komponen yaitu komponen afektif, kognitf dan komponen konatif.

Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen ini tercakup motif sosiogenesis, sikap dan emosi.

Komponen kognitif berkaitan dengan aspek intelektual yaitu apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif terdiri dari faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan, yaitu suatu keyakinan benar atau salah terhadap sesuatu atas dasar pengalaman intuisi atau sugesti otoritas.

Komponen konatif berkaitan dengan aspek kebiasaan dan kemauan bertindak. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang relatif


Faktor-faktor Situsional

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional ini berupa

    faktor ekologis, misal kondisi alam atau iklim

    faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang

    faktor temporal, misal keadaan emosi

    suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara

    teknologi

    faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu

    lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya

    stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku


Sumber: http://massofa.wordpress.com/2008/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-dalam-berkomunikasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Pendidikan Agama Islam | Pendidikan Sosial | Motivasi Pendidikan . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by SmartBrains . Published by Zee